Kumpulan kalinda'da' berikut ini diambil dari artikel "TEMA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM KALINDA’DA’ MANDAR", ditulis oleh Oleh: Drs. Suradi Yasil, dimuat di dalam Jurnal Bosara (Media Informasi Sejarah dan Budaya Sulawesi Selatan) No. 5/6 tahun III, Juli – Oktober 1996 pada hal. 44 – 51. Diterjemahkan ulang dan ditafsir oleh Mustamin al-Mandary.
**********************************
Mua’ mattoe’o pandeng
Pakaramboi dzai’
Diang manini
Mappetondo dzai’i
Beru’-beru’ kambangao
Pandeng malassuao
Napuppi’ao
I to soro’ mamboyang
Pasammmesai saramu
Dimitta’e-ta’ena
Anna’ mu bebas
Mattalattanang bura’
Terjemahan
Kalau engkau menggantung nenas
Tempatkan pada tempat yang tinggi
Siapa tahu nanti
Ada yang menggantung (nenas) lebih tinggi
Melati jangan sampai kau rusak
Pandan jangan sampai kau layu
Jangan sampai kau dipetik
Orang yang mundur dari rumah tangganya
Bulatkan kasihmu
Dari kemungkinan percabangannya
Agar engkau bebas
Menaburkan benih
Tafsir
Kalinda'da pertama memberikan pesan bahwa hendaknya dalam memberikan sesuatu, berikanlah yang terbaik. Pemberian itu bisa berupa apa saja: cinta, kasih, pengabdian, penghormatan, ketulusan, dan lain-lain. Di dalam bahasa Mandar, nenas sering menjadi perumpamaan dari gadis perawan di samping melati, tapi kelihatannya dalam konteks ini maknanya adalah cinta dan kasih sayang. Jadi, jika Anda mencintai seorang gadis, cintailah sepenuhnya, jangan sampai ada laki-laki lain yang memberikan kasih sayang yang lebih tinggi dan memalingkannya dari Anda. Tentu saja, pesan ini lebih tepat kepada seorang suami.
Kalinda'da' kedua adalah pesan penting kepada seorang gadis. Orang tua selalu berpesan, jagalah sikap dan prilaku serta kata-kata dan ucapan karena itulah yang menjadi ukuran ke-sitinaya-an (kepantasan) keperempuanan sang gadis. Jangan pula menjadi perempuan murahan. Biasanya, perempuan seperti ini jatuhnya kepada laki-laki yang tidak bertanggungjawab. Di Mandar, laki-laki yang menceraikan istrinya dianggap tidak pantas untuk ditemani lagi.
Kalinda'da' ketiga memberikan saran penting tentang kesempurnaan kasih sayang, pengabdian, penghormatan, atau apa saja kepada seseorang; bisa laki-laki kepada perempuan, anak kepada orang tua, bawahan kepada atasan, adik kepada kakak dan sebaliknya, dan lain-lain. Pesannya adalah, kesempurnaan sikap baik akan memberikan kesempurnaan manfaat kepada seseorang yang melakukan kebaikan itu.
8 komentar:
Kalinda'da'=pesan? Pesan-pesan seperti ini perlu diwariskan ke setiap generasi. Sebelumnya saya berpikir bahwa pendidikan akhlak hanya diajarkan di bangku sekolah lewat mata pelajaran agama & PPKn, ternyata ada pendidikan akhlak versi lokal (Ini bisa dikategorikan pendidikan akhlak versi lokal?) yang kurang publikasi. Kalinda'da'nya multi interpretatif, jadi sepertinya bagus kalau dibuat kajian khusus kalinda'da', hehe.
kalinda'da' merupkan salah satu warisan budaya yg sangat sangat sangat perlu dijaga,,, die'e pantunna to mandar (ini ad/ pantunnya org mandar) tp bukan hanya milik org mandar, karena apa yg tersurat atau yg manjadi pesan di dlmnya mengena untuk semua org...(sy bangga mnjadi org mandar)
Kalinda'da merupakan salah satu warisan budaya tertua di dunia, sebuah karya sastra yang terpangaruh oleh paham islam sehigga mencirikan keislaman orang mandar....banyak konteks-konteks dari teks dari kalinda'da memakai puang alahu taala dan nabi muhammad sebagai penegasnya...
Kalinda'da merupakan salah satu warisan budaya tertua di Dunia, sebuah karya sastra yang menggunkan syair mandar dengan pendekatan islam dengan melahirkan puisi mandar dengan memiliki ciri khas dialeg yang berupa puisi bermuatan pesan yang dititik beratkan dalam harapan...
Kalinda'da perlu untuk dilestarikan krn kalinda'da ad slh stu budaya mandar...!
Kalinda'da na mandar truslah berbudaya...wariskan pada genersi muda terhusus putra/putri mandar...
oy thanks to the writer yg telah membantu saya menemukan apa yg sy cari2 (kalinda'da na mandar)
Matab love mandar
Posting Komentar