Perahu Sandeq Akan Jelajahi Pasifik Sejauh 40.000 Km

Dimuat di Kompas, Jumat, 17 Desember 2004
*****************************************

Setelah kapal Phinisi Nusantara melayari samudra luas di dunia, kini perahu sandeq, yaitu perahu tradisional suku Mandar, Sulawesi Barat, akan melayari Lautan Pasifik sejauh 40.000 kilometer.

Rute perjalanan akan dimulai dari Makassar, kemudian menuju ke Papua Niugini, Peru (Amerika Selatan), Los Angeles (Amerika Serikat), Hawaii, Mikronesia, dan Filipina. Petualangan yang dijadwalkan Februari 2005 hingga April 2006 itu akan didukung pelaut-pelaut dari Jepang, Taiwan, Filipina, Malaysia, dan Brunei.

Menurut koordinator penyelenggara, Irwan F Uno, dalam jumpa pers di Makassar, Kamis (16/12), pelayaran ini diperkirakan memakan waktu sekitar satu tahun. Tema yang hendak didengungkan dalam ekspedisi bertajuk "Spirit of Asian Voyagers" ini adalah untuk mengingatkan kejayaan bangsa Asia dalam petualangan bahari sejak ribuan tahun silam.
Menurut Yoshiyuki Yamamoto, pencetus ide yang juga akan menjadi salah seorang awak perahu, petualangan ini bakal mengangkat citra bangsa Asia terutama suku Mandar. Karena itu, dibutuhkan kerja sama antarnegara.

"Kalau hanya satu negara saja sangat sulit. Karena itu, kerja sama antarnegara di Asia sangat penting. Apabila kami nanti tiba di Amerika Serikat, perhatian dunia akan tertuju pada perahu sandeq ini," papar Yamamoto.

Asas Persaudaraan

Menurut Chinku Chen, pengelana dari Taiwan, "Dengan asas saling percaya, persaudaraan, bahkan kerelaan untuk mempersembahkan jiwa raga kepada sesama rekan, ekspedisi ini akan membawa awak perahu bersama-sama mengarungi Samudra Pasifik yang luas."
Saat ini perahu sandeq yang akan digunakan tengah disiapkan di Desa Pambusuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulbar, dipimpin H Zainuddin.

Direncanakan, pembuatan perahu selesai pada Februari 2005. Perahu sandeq itu berukuran panjang 17 meter, lebar dua meter (dengan cadik kiri-kanan 2 x 4 meter), tinggi 1,8 meter. Selain dilengkapi layar sebagai tenaga pendorong utama, juga akan dilengkapi mesin berdaya 10 HP (tenaga kuda), serta alat navigasi modern. Biaya pembuatan perahu itu sekitar 70.000 dollar AS.Zulkifli Gani Otto, Ketua Kompartemen Promosi dan Media Massa Kadin Sulsel, berjanji akan membantu mempromosikan ekspedisi tersebut. (ssd)

Tidak ada komentar: