Dimuat di Kompas, Kamis, 12 Juli 2001
***********************************
Atas permintaan berbagai kalangan, terutamanya masyarakat Mandar, lomba perahu tradisional sandeq atau Sandeq Race yang kelima tahun 2001 ini dilaksanakan untuk mengenang almarhum Baharuddin Lopa. Selama empat tahun sebelumnya, Sandeq Race selalu diadakan untuk memperingati hari Kemerdekaan RI.
Demikian antara lain keputusan Tim Penyelenggara Sandeq Race V dalam sebuah pertemuan di Makassar, Rabu (11/7). Menurut penasihat senior Sandeq Race Dr Kolin Dg Matutu, keputusan ini diambil selain atas permintaan banyak kalangan, juga karena Baharuddin Lopa, lahir di Pambusuang, pusat pembuatan perahu sandeq dan desa asal sekian banyak peserta Sandeq Race.
"Pak Lopa memang lahir di Pambusuang, desa asal sekian banyak peserta Sandeq Race. Apalagi seperti tahun-tahun sebelumnya, lomba tahun ini pun diikuti puluhan peserta yang masih bertalian darah dengan beliau. Bahkan, keluarga besar Baharuddin Lopa tecatat sebagai pemilik beberapa perahu yang ikut dalam ajang lomba perahu tradisional terberat dan terpanjang di dunia ini," jelas Matutu.
Ia menambahkan, hal lain yang membedakan Sandeq Race tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah keberanian dan kejujuran Baharuddin Lopa yang akan menjiwai para passandeq dalam mengikuti lomba.
Lomba perahu sandeq tahun ini menurut rencana akan diikuti oleh 30 perahu sandeq terkemuka. Dari Pambusuang dan Majene dikabarkan para nelayan sudah mempersiapkan perahunya untuk berlomba. "Saat ini sebagin besar nelayan yang akan ikut lomba sudah tidak turun melaut. Mereka sibuk mempersiapkan perahunya. Untuk mengikuti lomba, para nelayan tidak begitu terbebani karena tim penyelenggara menyiapkan sejumlah dana untuk persiapan lomba," jelas M Safar, koordinator lapangan tim penyelengara.
Sementara itu, Ketua Tim Penyelenggara, Horst Liebner mengatakan, sudah mendapat sinyal dari beberapa media elektronik dan cetak asing untuk meliput lomba perahu tradisional ini. "Sandeq Race 2001 sudah diincar oleh beberapa produsen film asing sebagai topik berita dan film dokumenter. Salah satunya adalah NHK, televisi Pemerintah Jepang. Selain itu beberapa wartawan media cetak dan elektronik lainnya dari Perancis, Belanda, Jerman, dan Inggris juga sudah berencana datang," jelas Horst. Lomba perahu ini selain menjadi ajang untuk mempromosikan berbagai potensi kekayaan alam dan pariwisata di Sulsel, juga dapat memberi gambaran kepada pihak luar tentang keadaan di Indonesia. (ren)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
tiket masuknya gratis?
Posting Komentar